Kamis, 17 Agustus 2017

Sisi Lain dari Kampung Inggris (Belajar Bahasa Inggris Sambil Berbagi Bersama Laskar Pengajar)

Sisi Lain dari Kampung Inggris (Belajar Bahasa Inggris Sambil Berbagi Bersama Laskar Pengajar)

           
Anak Anak Gedang Sewu

             Siapa sih yang tidak kenal kampung inggris? Semua orang pasti kenal kampung yang satu ini. Kampung inggris menjadi salah satu destinasi wisata bagi anak anak muda untuk liburan sambil belajar. Tiap holiday / liburan hampir ratusan pendatang dari berbagai daerah di indonesia datang ke kampung inggris. Kampung yang terletak di kecamatan pare ini, memang menjadi primadona bagi setiap orang. Selain menawarkan puluhan les lesan bahasa inggris, makanan di kampung inggris sangatlah murah. Namun kalian harus tau dibalik itu semua pare memiliki sisi lain yang kelam. Ada sebuah desa yang menjadi lokalisasi prostisusi yang mungkin tak diketahui banyak orang. Desa itu terletak di disebelah timur selatan kampung inggris, namanya yaitu desa Gedang Sewu. Nah kalo kalian tau, banyak banget orang disana itu pada tattoan, tindikan, minum minuman dsb. Anak anak muda yang cowok pada minuman minuman keras di siang siang bolong, sedangkan remaja remaja yang cewek hampir kebanyakan dari mereka udah pada gendong anak. Sungguh miris memang, kalo memang itu terus berlangsung pastinya anak anak kecil atau generasi muda disana, hanya akan mengikuti lingkungan saja.


            Laskar Pengajar adalah salah satu komunitas yang dibentuk oleh para pendatang dari luar Pare. Laskar pengajar ini memiliki tujuan untuk mengajari anak anak pada desa itu, agar setidaknya mengurangi regenerasi prostitusi, bahkan menghilangkan. Untuk sejarah singkatnya dulu komunitas ini dibuat oleh salah seorang yang memiliki mata yang jelih untuk membaca sekitar. Hingga tibalah ketika dia mengetahui tentang wilayah yang terkena lokalisasi tersebut, kemudian dia mengajak semua anak anak yang belajar dipare untuk berbagi kepada mereka.

            Pengalaman aku sendiri, aku tau dari info itu dari salah satu tutor aku di Daffodils. Dia cerita bahwa disisi lain “kebahagiaan” kampung inggris ternyata ada hal yang tidak terlihat sebelumnya, yakni desa prostistusi. Tutorku itu “mrs Okta” menawarkan untuk bergabung dengan Laskar Pengajar untuk menjadi relawan. Mrs Okta bilang kalo mengajarnya pada hari sabtu dan minggu sore. Namun pada minggu itu aku nggak join, aku bergabung pada minggu depanya.
             
            Pertama tama aku kumpul dulu di camp Alfalfa, soalnya leadernya pas di camp situ. Nunggu berapa menit hingga tiba pukul 13:30, kami berangat kesana dengan anak sekitar 5 orang. Di tengah jalan ada anak anak cewek yang udah nunggu kita buat ikut kesana. Alhasil pasukan kami menjadi 13-an anak yang mau menebar kebaikan. Sekitar 20 menit kami melakukan perjalanan ke Gedang Sewu menggunakan sepeda.
            Sampai disana ada melihat banyak sekali tempat buat karaoke dan kos kosan. bahkan di siang siang bolong banyak cewek yang pake tengtop di luar rumah sama karaokean kenceng banget. Hmm. Miris memang, gak malam gak siang rame tapi ternyata sampai disana banyak banget anak anaknya yang menunggu kita. Mereka bahagia sama antusias banget saat kita datang. Di balik kebahagiaanya terlihat tubuh fisik mereka yang kumuh dan tak terawat. Secara spontan relawan memebersihkan ruanagan untuk belajar. Ruanganya seperti  kelas TK, besar ada sekitar 6 kelas, dipenuhi bebeapa buku tulis, papan dan hiasan hiasan. Kelas terbagi menjadi beberpa tingkatan dari tk – 2 , 3-4, dsb. Kita sendiri sebelum mengajar dibagi sesuai dengan kemampuan kita. Belum ada modul atau pedoman khusus dalam mengajar, akan tetapi biasanya kita memberikan ilmu tentang bahasa inggris atau pelajaran yang mereka inginkan, setidaknya kita bisa mengisi waktu luang mereka dengan kegiatan positif.
 Candi Tegowangi


            Nah gini kebetulan pas saya gabung, laskar pengajar ini melakukan refresing buat anak anak. Tujuan kita saat itu menuju situs candi yang ada di pare, yakni candi surowono dan juga candi tegowangi. Dengan hal itu kita bisa mengenalkan mereka akan pentingnya sejarah dengan suasana holiday.
Lomba 17 Agustus 

            Selain itu kami juga melakukan kegiatan perlombaan 17 an karena pada saat itu bertepatan dengan perayaan hari kemerdekaan bangsa indonesia. Kami membuat beberapa perlombaan antara lain, Lomba membawa kelereng, Cerdas Cermat dan Tarik Tambang. Anak anak selalu bahagia ketika kami datang atau kami membuat games, dan karena kebahagiaan itulah Laskar Pengajar mampu bertahan hingga sekarang.
           
  .  

Share:

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar